Translate

CATATAN PENULIS

Berisi tentang beberapa catatan yang penulis dapatkan sepanjang perjalanan hidup.
Penulis mencoba berbagi kepada seluruh sahabat sebagai self reminder.

18 Sep 2010

SESAL TIADA AKHIR



Seorang pemuda sebentar lagi akan diwisuda menjadi seorang sarjana hasil jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.Beberapa bulan sebelumnya dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin karena dia adalah anak satu-satunya dan ayahnya yang sangat kaya raya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin pasti akan mendapatkan mobil itu. Diapun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya. bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke teman-temannya.

Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya. Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan. Dengan hati yang cemas sang anak menerima bingkisan itu… dan bukan sebuah kunci!!! Dengan sangat kecewa dia membukanya dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah buku yang di kulit sampulnya terukir indah namanya dengan tinta emas. Pemuda itu menjadi kecewa dan marah. Dengan suara yang meninggi dia berteriak,"Ayaaaaah... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang yang ayah punya.. Ayah hanya belikan buku ini untukku?" Lalu dia membanting buku itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.

Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses. Dengan bermodalkan otak yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas. Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi atau mengunjunginya. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan betapa sayangnya dia kepada anaknya tersebut. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.

Sampai suatu hari datang sebuah kabar dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal dunia, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak diminta menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya.

Saat melangkah masuk ke rumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal disitu. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelek terhadap ayahnya. Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya,Dia menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan kembali buku itu, masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu.

Dengan airmata berlinang, dia lalu memungut buku itu, dan mulai membuka halamannya.Di halaman pertama Buku itu, dia membaca tulisan tangan ayahnya,"Kamu adalah surga dan duniaku.. Ayah tidak bisa hidup tanpa kamu.. Selamat ya Nak.. Engkau telah membuat Ayahmu ini Bangga.. Sekali lagi Selamat.. Ayah hanya bisa memberikan sedikit Kenangan buat kamu.. Semoga kamu berkenan menerimanya"

Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Buku itu. Dia memungutnya,.... sebuah kunci mobil!!! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan!!! Dia membuka halaman terakhir Buku itu, dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, nama dirinya tercetak di situ. dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.

Dia bergegas berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok kedalam. Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto Ayahnya!!! sedang tersenyum bangga!!!

Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk di samping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa penyesalan yang tak akan mungkin terobati........

Moral of The Story :
Terkadang dalam hidup kita, kita terlalu sering melupakan Rahmat dan Anugerah yang telah Tuhan berikan kepada kita hanya karena kita selalu melihat semua masalah dari sudut pandang diri kita tanpa rasa empati dengan lingkungan.

Seperti halnya pemuda tsb, kita seringkali melupakan betapa beruntungnya diri kita... yg bisa dan pernah mengenyam pendidikan atau setidaknya pernah melewati masa kecil dengan orang tua masih ada di samping kita... Namun banyak saudara2 di luar sana yg tidak seberuntung kita...

Mari kita merenung sejenak sekedar mensyukuri semua Anugerah yang telah Tuhan berikan pada kita, sebelum kita sendiri menyesal karena telah melewatkan Anugerah itu sendiri.